SUDAH SAATNYA kita menjadi insan-insan sejarah.Jangan terus menerus
menjadi pembaca sejarah, yang hanya biasa kagum dam salut melihat kebaikan
orang-orang saleh di masah lalu.Jika selama ini kita hanya menjadi penikmat
sejarah, semestinya kita berusaha naik ke tingkat lebih tinggi, yaitu menjadi
pelaku sejarah.
Sekarang, ruang waktu masih terbuka lebar untuk dicatat data-data
sejarah baru.Masing-masing orang berhak mencatat sejarahnya masing-masing untuk
di kenang untuk di kenang oleh orang-orang yang hidup dikenudian hari.
Abu bakar telah mencatat sejarahnya bahwa ia selalu nomor satu
dalam mengerjakan kebaikan. Atau sosok Abu Thalhah, Abdurrahman bin ‘Auf yang
konsisten menginfakkan harta benda dalam jumlah nominal besar. Abu Hurairah
konsisten menulis hadis-hadis Rasulullah.Atau, seperti Imam Ahmad dan Ibnu
Taimuyah yang konsisten mempertahankan akidah shahihah walaupun harus di
penjara. Khadijah, Aisyah (istri fir’aun), Maryam, Aisyah, adalah wanita-wanita
yang konsisten berpihak pada kebenaran, walaupun harus berkorban secara total.
Atau, sejarah setiap orang-orang yang konsisten kepada kebaikan yang dihadirkan
untuk memenuhi ruang bumi ini dengan kebaikan.
Tuliskah
sejarahmu sebagai manusia yang banyak memberi manfaat!
Hikmah itu seperti barang hilang miliki seorang mukmin.
Dimana saja ia menemukan, maka ia lebih berhak memungutnya.”